Guys! Banyak sekali panorama dan keindahan cagar budaya yang dapat dijadikan wisata di dalam negeri, Kali ini penulis akan mengulas wisata budaya di Sulawesi Selatan, Tana Toraja. Destinasi wisata ini sangat menarik untuk dikunjungi, budayanya yang masih kental membuat magnet tersendiri bagi para wisatawan baik itu yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
Secara geografis Tana Toraja merupakan sebuah kabupaten yang berada di kawasan provinsi Sulawesi Utara, dan ibukota dari Tana Toraja berada di Makale. Masyarakat suku Toraja sendiri masih memegang teguh keyakinan dan gaya hidup khas mirip sekali dengan budaya di Nias. Tana Toraja menjadi salah satu situs warisan budaya dunia yang terdaftar di UNESCO. Menurut legenda di masyarakat suku Toraja, leluhur dari suku toraja sendiri berasal dari manusia yang turun dari nirwana dengan menggunakan tangga dari langit menuju bumi. oleh karena itu mereka percaya bahwa tangga tersebut bisa berfungsi untuk media pendekatan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa ( Puang Matua ).
Bagi yang ingin mengunjungi Tana Toraja ada dua alternative, nih Guys! bisa di tempuh yaitu dengan menggunakan mode transportasi darat dan juga udara. Kegiatan yang bisa dilakukan saat di Tana Toraja yaitu kalian dapat berkeliling ke Lemo, Londa dan Tampang Allo, dimana di kawasan tersebut kalian dapat melihat pemakaman yang sangat unik yang sangat terkenal bahkan sampai di dunia internasional. Pemakaman tersebut berbentuk gua-gua yang terletak di dinding berbatu dan gua-gua tersebut banyak dipenuhi dengan peti mati serta tulang-tulang manusia, memang menurut kita kadang aneh, akan tetapi itulah keunikan dari budaya dari masyarakat Tana Toraja. Nah, apabila kalian berkunjung ke Tana Toraja pada bulan Juni, Juli, atau Desember, kalian dapat menyaksikan para penjagal melakukan penyembelihan puluhan babi dan kerbau secara kolosal. Tidak hanya itu, kalian juga dapat melihat bagaimana keunikan serta sakralnya budaya atau adat istiadat dari Tana Toraja. Kerbau dan babi sendiri merupakan hewan yang dijadikan kurban untuk upacara kematian di tempat ini. Menurut keyakinan dari masyarakat Toraja hewan-hewan tersebut merupakan sarana transportasi menuju puyabagi para arwah manusia yang meninggal dunia.
Guys! Kalian juga dapat melihat tempat tinggal atau rumah khas orang Toraja yaitu Tongkonan yang dihiasi dengan indah dan dilengkapi dengan lumbung padi, kalian bisa mengunjugi Desa Ke’te Kesu’. Disana terdapat deretan Tongkonan yang bentuknya atapnya mirip dengan pelana. Atap dari rumah khas masyarakat Toraja terbuat dari bambu yang dibelah dan tersusun bertumpuk. tetapi seiring perkembangan jaman atap dari rumah khas masyarakat Tana Toraja banyak menggunakan seng sebagai bahan pembuatnya.
Masih banyak lagi. Kalian juga bisa kok mengunjungi kawasan Lemo, Nah, diasana kalian bisa melihat kuburan yang diletakan menggantung di dinding yang merupakan kuburan khusus bagi para bangsawan. Kawasan ini disebut dengan Lemo karena di tempat ini terdapat gua batu yang ukuranya sangat besar dan berbentuk bundar, bentuknya mirip dengan buah jeruk.
Selanjutnya tempat yang disebut Suaya, disana, kalian akan menemukan makam keluarga raja, kemudian didekat Sangala kalian akan menemukan kuburan pohon bayi. Menurut kepercayaan masyarakat Toraja sendiri apabila ada bayi atau anak-anak yang meninggal maka harus dikubur di pohon, dan pohon tersebut akan tumbuh disekitar.
0 komentar:
Posting Komentar