Guys! Kemajuan teknologi emang tidak bisa dipungkiri. Berbagai elemen kehidupan jadi serba mudah. Mulai dari kebutuhan rumah tangga, kecantikan, hubungan, dan pendidikan. Tapi teknologi mempunyai dua sisi. Ada positif ada negative, berlaku pada internet. Internet yang seakan mampu menggantikan semuanya, internet yang mampu memenuhi semua kebutuhan. Begitu juga saat internet membantu traveling. Ada hal yang mungkin tidak disadari.
1.Traveling bukan lagi berekspetasi tapi sudah disiapkan dari jauh hari
Sebelum ada internet, para traveler pergi ke sebuah destinasi yang belum pernah mereka datangi memang berbekal ekspektasi. Gimana tempatnya, bagus atau tidak, tidur dimana, makan gimana, dan lain sebagainya. Mereka hanya bisa berandai-andai. Tapi sekarang dengan satu jari, sudah bisa tahu gimana destinasi yg akan dikunjungin beserta kebutuhan-kebutuhan kamu nantinya.
2. Traveling menjadi sesuatu yang sekedar kamu beli, bukan kamu alami
Saat pengen ngunjungin sebuah destinasi, pasti bakal ngumpulin informasi sebanyak-banyaknya. Tentunya lewat internet. Lalu akan memesan transportasi paling gampang untuk sampai ke tujuan, memesan tempat tinggal yang keliatannya bagus, dan lain-lain. Akhirnya, traveling menjadi sebuah perjalanan yang kalian beli, bukan kalian alami sendiri. Kalau tidak ada internet mungkin akan belajar cara agar sampai ke destinasi sendiri, memilih penginapan yang mungkin lebih murah, mempelajari sesuatu saat melakukan perjalanan.
3. Pengalaman pribadi orang lain menjadi destinasi yang pantas atau tidak untuk dikunjungi
Instagram. Tempat berbagi foto dan video.Guys! Dan ternyata, aplikasi satu ini sangat berpengaruh terhadap sebuah traveling. Waktu liat postingan teman tentang sebuah tempat wisata, dengan foto bagus dan captionyang menarik, tentu kalian juga akan pergi ke sana. Tapi kalau ada postingan tentang sebuah destinasi wisata yang fotonya biasa aja, ditambah caption yang kurang menarik, tentu ogah pergi ke sana. Begitulah internet telah memengaruhi pikiran seseorang untuk mengunjungi sebuah destinasi wisata atau tidak.
4. Informasi, ulasan, gambar, bahkan video menjadi pertimbangan utama apakah destinasi layak dikunjungi atau tidak
Tidak jarang yang manfaatin internet melariskan usaha mereka. Begitu juga dengan sebuah destinasi wisata. Banyak website yang memuat informasi tentang objek wisata. Semakin bagus informasinya, maka semakin besar peluang sebuah objek wisata dikunjungin.
5. Saat kamu sibuk dengan gadgetmu, maka kamu akan kehilangan banyak hal
Traveling seharusnya menjadi pengalaman yang menyenangkan. Sayang, pengaruh teknologi kadang membuat tidak bisa lepas dari gadget. Sesering mungkin mengabadikan foto dan membagikannya di media sosial. Hasilnya? Emang sih bakalan banjir like, tapi bakal nyesel sudah ngelewatin banyak hal karena sibuk dengan gadget
6. Postinganmu akan menentukan apakah destinasi itu akan dikunjungi atau tidak oleh yang lain
Guys! postinganmu tentang sebuah destinasi wisata di media sosial juga memengaruhi orang sekitar. Apakah tempat tersebut layak dikunjungi atau tidak. Bisa saja kalian kurang beruntung, tapi bisa langsung nge-judge bahwa tempat tersebut tidak layak buat dikunjungi. sehingga sekitarmu akan terpengaruhi dengan pengalaman pribadi kalian. Apakah menurutmu sah-sah aja buat bersikap kayak gitu?
Guys! tidak ada salahnya meninggalkan gadgetmu buat traveling. Pengalaman yang kalian dapetin tentu beda saat gadget berada di sekitarmu. Kapan lagi bisa ngerasain indahnya sebuah perjalanan secara menyeluruh tanpa gadget yang bikin kalian jadi kurang menikmati liburan.
0 komentar:
Posting Komentar