Apa yang ada di benak kalian, sahabat traveler! jika mendengar liburan di Kota Cirebon? pasti tidak jauh dari memanjakan lidah dalam kulinernya yang begitu menggoda. Namun, kota yang memiliki sebutan “Kota Udang” ini tidak hanya melulu tentang kuliner. Tempat wisata budaya apa saja yang bisa kalian jelajahi di Kota Cirebon? Berikut YoPiknik berikan ulasannya.
1.Keraton Kasepuhan
Keraton Kasepuhan sudah sangat familiar di telinga masyarakat Cirebon maupun luar Cirebon. Keraton ini merupakan keraton tertua di Cirebon, didirikan oleh Pangeran Cakrabuana sekitar tahun 1529. Di keraton inilah para pendiri Cirebon bertahta dan menjadi pusat pemerintahan Kasultanan Cirebon pada masanya. Namun, sekitar tahun 1969 terjadi konflik internal yang mengakibatkan Kesultanan Cirebon terbagi menjadi empat Kesultanan, Kesultanan Kasepuhan, Kesultanan Kanoman, Kesultanan Kaprabonan, dan Kesultanan Kacirebonan.
Keraton tertua ini memiliki dua gerbang utama, Kreteg Pangrawit di sebelah utara, sedangkan Lawang Sanga di sebelah selatan. Keraton ini memiliki arsitektur perpaduan gaya Cina Kuno, Timur Tengah, Eropa, dan India. Selain itu, keraton yang selalu ramai pengunjung di setiap hari Sabtu dan Minggu memiliki makna pada tiap-tiap sudut bangunannya.
Jika kalian akan mengunjungi Keraton Kasepuhan ini, Guys! kalian harus membayar tiket masuk sebesar Rp 15.000,00 di hari biasa, dan Rp 20.000,00 di hari libur. Di Keraton yang seringkali dijadikan lokasi foto prewedding ini, kalian akan disuguhkan kisah sejarah Islam Kota Cirebon dan benda-benda bersejarah Kesultanan Kasepuhan yang sampai saat ini masih terjaga dengan baik.
2. Keraton Kanoman
Keraton ini terletak di jalan Winaon, didirikan oleh Pangeran Kertawinangun yang bergelar Sultan Anom I pada tahun 1588 Masehi. Keraton yang dibangun oleh Sultan Anom I tidaklah sepopuler Keraton Kasepuhan. Hal itu dipicu oleh titah sultan yang mengatakan Keraton Kanoman tidak boleh dikomersialkan, seperti halnya Keraton Kasepuhan dan Keraton Kacirebonan.
Seperti halnya Keraton Kasepuhan, Guys! keraton ini juga masih menyimpan benda-benda dan kisah-kisah bersejarah yang terawat dengan baik. Arsitekturnya pun masih terawatt dengan baik dan memiliki perpaduan antara gaya India, Cina Kuno, Timur Tengah, dan Eropa.
Bagi yang tertarik berkunjung ke keraton ini, tidak akan dipungut biaya masuk. Kalian akan dipandu oleh abdi dalem dalam menjelaskan setiap sudut keraton dan sejarahnya.
3. Keraton Kaprabonan
Keraton Kaprabonan terletak cukup terpencil disbanding Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, dan Keraton Kacirebonan yang mudah ditemukan. Keraton yang berdiri sekitar tahun 1696 ini merupakan satu-satunya keraton dengan silsilah yang masih murni keturunan Kesultanan Cirebonan, dibandingkan tiga keraton lainnya loh, Guys!
Keraton yang berasitektur Timur Tengah dan Cina Kuno ini tempat menuntut ilmu agama Isla, berfungsi sebagai pusat pendidikan agama Islam. Banyak pendiri pesantren di Indonesia yang awalnya belajar agama Islam di sini.
4. Keraton Kacirebonan
Keraton di jalan Pulasaren ini, berasitektur kuno dengan ukiran-ukiran jawa kuno. Keraton ini juga masih memiliki berbagai benda kuno kerajaan Islam, kitab dari zaman wali dan gamelan kuno. Keraoton terkecil ini juga sering mengadakan pertunjukan Tari Topeng sebagai bentuk pelestarian budaya tradisional.
Kalian dapat melihat itu hanya dengan membayar tiket masuk sebesar Rp 10.000,00. Selain itu, kalian juga akan mendapatkan penjelasan sejarah lebih jauh dari abdi dalem keraton termuda ini.
0 komentar:
Posting Komentar