Banjul, 6 Januari 2016- Gambia terus melakukan perombakan negaranya untuk menjadi sebuah negara yang taat terhadap ajaran Islam, Dibawah Presiden Yahya Jammeh, seluruh pegawai pemerintahan muslimah (PNS) mulai hari ini, awal tahun 2016, diwajibkan untuk menggunakan jilbab saat bekerja di Kantor.
Sebelumnya, bulan lalu pemerintah Gambia telah mendeklarasikan diri menjadi negara Republik Islam. Sehingga, mulai tahun ini seluruh wanita yang bekerja di pemerintahan (PNS) Gambia diwajibkan untuk memakai jilbab ketika berada di kantor, pernyataan ini dikeluarkan melalui sebuah Memo yang disebarkan di seluruh bagian departemen dan kementerian Gambia. “Staf perempuan diminta untuk menggunakan tutup kepala (jilbab) dengan rapih” ungkap memo tersebut dikutip dari Mi’raj Islamic News Agency (MINA) dan The Australian.Foto; Mina |
Seperti yang diketahui, Gambia merupakan negara dengan mayoritas masyarakatnya beragama Islam, Ada 95% dari seluruh 1,8 juta masyarakat Gambia. Gambia masuk sebagai negara yang menganut negara Republik Islam yang kedua di Benua Afrika setelah Mauritania. Negara lain yang menggunakan sistem Republik Islam di dunia ialah Afghanistan, Pakistan, serta Iran.
Keputusan untuk menerapkan ajaran islam yang di ambil oleh Presiden Yahya merupakan cara untuk menjauhkan Gambia dari sistem sekuler yang dibawa oleh Inggris ketika menjajah negaranya. Walaupun merubah negaranya menjadi sebuah negara Republik Islam, Seluruh agama yang ada di Gambia dilindungi atas dasar hukum yang sama dengan agama Islam dan mereka dapat beribadah sesuai dengan agamanya masing-masing.
Sumber; Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Kanal; Berita, Life Style
0 komentar:
Posting Komentar