Tuban merupakan sebuah kota yang terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, tepatnya di pantai utara Jawa Timur. Tuban memiliki beberapa landmark kota yang terkenal yaitu Monumen Kuda Ronggolawe, Monumen Adpada Pancasila dan Patung Letda Adi Sucipto. Kota yang sering disebut sebagai Bumi Walisongo ini juga memiliki nilai sejarah penting. Pada zaman dahulu, Tuban merupakan urat nadi perdagangan penting di Pulau Jawa khususnya Jawa Timur. Ragam wisata alam, wisata religi dan wisata sejarah ditawarkan oleh kota ini. Berikut rekomendasi tempat wisata di Tuban:
1. Pantai Boom
Pantai Boom, via panoramio.com/photo/82865260
Terletak di Kelurahan Kutorejo, Tuban. Anda akan disuguhi keindahan tepian pantai yang dilengkapi fasilitas gazebo untuk bersantai. Di sini juga Anda dapat menikmati keindahan pantai dengan mengitari pantai menggunakan perahu sewaan. Daya pikat lain yang wajib Anda kunjungi yaitu adanya dua sumber air tawar. Dua sumber air tawar tersebut berada dalam suatu bangunan berarsitektur Jawa serta terdapat prasasti sejarah dari Pantai Boom. Nilai sejarah yang dimiliki oleh pantai ini adalah pantai ini dulunya merupakan pelabuhan kuno kerajaan Majapahit. Pelabuhan yang memiliki peranan penting sebagai tempat perlintasan dan transit perdagangan antar daerah dan negara. Pelabuhan ini dulunya juga merupakan portal utama kerajaan Majapahit karena terkenal akan armada lautnya yang sangat kuat. Banyak benda-benda bersejarah seperti guci kuno, gentong kuno, keramik kuno dan senjata tradisional yang dulunya ditemukan di tempat ini. Kini benda-benda tersebut telah tersimpan di Museum Kambang Putih Tuban. Untuk memasuki objek wisata ini Anda dikenakan biaya masuk sebesar Rp 2.500,- per orang.
Terletak di Jalan Pantura, Dusun Sowanu, Desa Bogorejo, Kec. Banjar, Tuban. Tempat wisata yang lebih sering disebut Wana Wisata Sowan ini berjarak kurang lebih 40km dari pusat kota. Tempat ini dikelola oleh pihak KPH Perhutani Tuban sehingga sangat terlihat bahwa lokasi wisata di Tuban yang satu ini sangat terjaga keasriannya. Pantai ini dikelilingi oleh deretan pohon kelampis rindang yang membuat pantai ini terasa sangat sejuk. Di tepian pantai juga terdapat karang bebatuan yang indah di atas hamparan pasir putihnya. Kesan sejuk dan tenang sudah pasti didapatkan dari tempat wisata seluas 32 hektar ini. Fasilitas yang ditawarkan juga cukup lengkap seperti penginapan dan area bermain. Di sini juga terdapat beberapa warung makan yang juga akan memanjakan Anda dengan ragam kuliner khas daerah Tuban.
Pantai ini dapat diakses dengan menggunakan transportasi umum. Anda dapat menggunakan transportasi umum dari kota Tuban dengan membayar sebesar Rp 7.000,- per orang yang dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh setengah kilometer menuju pantai. Untuk memasuki tempat wisata ini Anda dikenakan biaya masuk sebesar Rp 3.000,- per orang.
3. Goa Akbar
Bagian dalam Goa Akbar
Terletak sekitar 100 meter di belakang Pasar Baru Tuban, di tepi Jalan Raya Surabaya-Semarang. Tempat yang dulunya merupakan tempat tinggal Sunan Kalijogo ini sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan. Tempat wisata Tuban ini menyajikan eksotika goa yang ditunjang dengan fasilitas lengkap dan sangat terawat. Akses jalan untuk menelusuri sepanjang goa juga sangat nyaman dan telah disertai lampu penerangan yang memadai. Jika Anda mengunjungi tempat ini, terdapat batu berbentuk unik yang menyerupai bentuk anjing yang menggelantung di atap gua. Batu tersebut dikenal dengan nama Sela Sardula. Selain itu juga banyak terdapat relief-relief di dinding gua yang mengisahkan sejarah penting kota Tuban seperti kisah Walisongo, Ronggolawe dan Sri Huning Mustika Tuban. Pemandangan alami seperti stalagmit dan stalaktit dapat dengan jelas Anda lihat dan menjadi tempat tinggal penghuni goa yaitu kelelawar. Di dalam goa juga terdapat aliran air sungai yang deras dan jernih yang menjadi tempat tinggal bagi para ikan mas.
Goa Akbar dulunya menjadi tempat persembunyian penjahat legendaris Tuban. Di dalam goa ini penjahat tersebut bersembunyi di sebuah relung tersembunyi yang kini dikenal sebagai Pasepen Kori Sinandi atau tempat menyepi tersamar. Akses masuk ruang rahasia berkapasitas tiga orang dewasa ini hanya berupa sebuah lubang dengan diameter 50cm. Untuk memasuki wisata goa akan dikenakan biaya sebesar Rp 5.000,- per orang.
4. Air Terjun Nglirip
Air Terjun Nglirip
Terletak di Desa Mulyoagung, Kec. Singgahan, Tuban. Air Terjun Nglirip bersumber dari daerah Hutan Krawak yang berjarak sekitar tiga kilometer. Air Terjun Nglirip atau Grajagan Nglirip ini memiliki tinggi sekitar 30m dengan lebar air terjun sekitar 28m. Di belakang air terjun ini juga terdapat sebuah goa yang kerap digunakan masyarakat untuk semedi. Terdapat mitos yang terkenal yaitu pantangan bagi sepasang kekasih untuk mendatangi objek wisata alam di Tuban ini. Masyarakat lokal mempercayai bahwa pasangan kekasih yang berkunjung ke tempat ini hubungannya tidak akan berlangsung lama. Mitos ini terbentuk akan kepercayaan masyarakat lokal akan legenda tempat ini. Diceritakan bahwa pada zaman dahulu hidup putri cantik bernama Putri Nglirip yang merupakan putri dari Adipati Tuban. Sang Putri Nglirip kemudian jatuh cinta pada rakyat jelata bernama Joko Lelono namun Sang Adipati menentang hubungan keduanya. Joko Lelono pun akhirnya tewas atas perintah dari Sang Adipati. Hal ini yang kemudian membuat Putri Nglirip berduka dan memutuskan untuk menutup diri dengan bertapa di goa di balik air terjun.
5. Museum Kambang Putih
Museum Kambang Putih
Terletak di Jalan Kartini No 3, Tuban. Museum yang berada di pusat kota ini terletak berdekatan dengan Masjid Agung Tuban dan Makan Sunan Bonang. Museum ini berdiri pada tanggal 4 Januari 1984 namun baru berfungsi sebagai sebuah museum dua bulan kemudian, tepatnya pada tanggal 28 Maret 1984. Museum ini dapat Anda kunjungi pada hari Selasa s/d Minggu dengan jam operasional dari pukul 07.00 s/d 14.00. Namun museum ini tutup lebih awal pada hari Jum’at yaitu pukul 11.00 dan hari Sabtu pukul 12.00. Museum ini menyimpan berbagai koleksi seperti barongsai, wayang kulit, wayang golek, guci kuno, senjata tradisional, fosil, naskah kuno dan yang lainnya.
6. Masjid Agung Tuban
Masjid Agung Tuban
Tempat wisata di Tuban ini mungkin akan sedikit mengecewakan Anda karena nilai peninggalan sejarahnya yang tersisihkan. Terletak di Jalan Bonang, Kel. Kutorejo, Tuban. Masjid ini dibangun dengan gaya khas sang arsitektur yang berasal dari Belanda yaitu H.M Toxopues pada tahun 1984. Masjid ini telah mengalami beberapa kali pemugaran dan pengembangan yang akhirnya mengikis nilai sejarah dan bentuk awal masjid ini. Masjid yang kini berdiri megah dengan tiga lantai dan enam menara ini, hanya menyisakan bagian depan pintu tengah sebagai pintu masuk dengan hiasan yang merupakan bagian dari bentuk awal masjid. Masjid Agung Tuban menepati lahan seluas 5.246m2 dengan luas total bangunan 3.565m2.
7. Klenteng Kwan Sing Bio
Klenteng Kwan Sing Bio
Klenteng Kwan Sing Bio merupakan satu-satunya tempat peribadatan Tri Dharma yang menghadap ke laut bebas. Hal ini dimaksudkan bahwa klenteng sangatlah kuat dan banyak yang mempercayai doanya akan terkabul jika berdoa di klenteng ini. Klenteng ini juga tercatat sebagai klenteng yang terbesar di Asia.
0 komentar:
Posting Komentar