Tak lengkap rasanya bila berkunjung ke kota Semarang namun tak menyempatkan diri untuk mampir ke Klenteng Sam Poo Kong. Klenteng yang terletak di sebelah Barat daya kota Semarang ini merupakan tempat petilasan seorang Laksamana Islam dari Cina yakni Cheng Ho. Tanda yang menunjukan sebagai bekas petilasan yang berciri keislamanan dengan ditemukannya tulisan berbunyi "marilah kita mengheningkan cipta dengan mendengarkan bacaan Al Qur'an".
Cheng Ho dikenal sebagai penganut agama Islam. Banyak ahli yang berbeda pendapat mengatakan bahwa Cheng Ho merupakan keturunan Nabi Muhammad. Tetapi hal tersebut belum dapat dibuktikan kebenarannya. Tetapi dapat dipastikan bahwa Cheng Ho merupakan anak dari Ma Haji dan ibunya bermarga Wen. Cheng Ho dibesarkan di tengah keluarga muslim.
Ada beberapa pendapat tentang tahun kedatangan Cheng Ho di Semarang sehingga belum dapat dipastikan kapan tepatnya. Pada pertengahan abad ke-15 ketika armada Cheng Ho berlayar melewati pantai utara pulau Jawa, salah satu awak kapal yang bernama Wang Jing Hong sakit keras sehingga Cheng Ho memutuskan untuk mendarat dipelabuhan Simongan, Semarang. Setelah mendarat, mereka menemukan Gua yang mereka gunakan sebagai tempat peristirahatan sementara. Sepuluh hari kemudian Chen Ho melanjutkan pelayaran kebarat. Wang dan 10 orang pengikutnya menetap di Semarang. Wang mendirikan patung Cheng Ho didepan gua sebagai wujud rasa hormat. Wang merupakan penganut Islam. Di Semarang ia berdakwah islam di lingkungan sekitar. Kemudian pada tahun 1742 daerah sekitar gua dipugar menjadi klenteng oleh masyarakat tionghoa setempat.
Saat ini, selain sebagai tempat peribadatan umat thionghoa Klenteng Sam Poo Kong juga kerap dikunjungi oleh wisatawan. Umummya para turis datang untuk melihat keindahan bangungan klenteng yang kental dengan unsur "Cina" ataupun sekedar berfoto dengan pakaian khas tionghoa yang disewakan oleh pengelola. Namun tak ada ruginya selain berekreasi Anda juga melihat rekam jejak sejarah tentang perjalanan Chengho di Semarang karena disana juga terdapat relief (gambar) tentang perjalanan sang laksamana.
Kamis, 27 Agustus 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar