Taman Hutan Raya Djuanda menjadi salah satu hutan konservasi yang memberikan pengaruh besar dan menjadi paru-paru kota Bandung. Taman Hutan Raya Djuanda, di kenal dengan sebutan Tahura Juanda, harus menjadi daftar kunjungan Anda saat berada di Bandung. Dengan sederetan pohon tinggi dan udaranya yang masih alami dapat menghilangkan rasa jenuh Anda dari berbagai aktivitas pekerjaan sehari-hari. Selain itu yang membuat kami merekomendasikan Anda untuk mengunjungi Hutan Raya Juanda adalah aksesnya yang tidak jauh dari pusat kota Bandung.
Nama Taman Raya Hutan Ir. H Djuanda sendiri di ambil dari sosok pahlawan bangsa Indonesia yang memiliki peran utama saat deklarasi Djuanda 13 Desember 1957. Dengan menyatakan bahwa semua pulau dan laut di Indonesia adalah sebuah kesatuan yang tidak terpisahkan. Karena deklarasi tersebut pulau-pulau kecil di Indonesia tetap masuk ke dalam teretorial Indonesia yang tetap menjaga keutuhan bangsa Indonesia.
Terletak di Kampung Pakar, Kec. Cimenyan, Bandung. Awalnya Taman Hutan Raya Juanda ini memiliki luas 10 hektar. Tetapi saat ini mengalami pertambahan yang sangat pesat, sehingga luas Hutan Juanda saat ini adalah 590 hektar yang memanjang dari kawasan Dago Pakar hingga Maribaya Lembang. Luasnya Hutan Raya ini wajar jika di sebut sebagai paru-paru kota Bandung, karena Anda bisa membayangkan sendiri betapa pentingnya pengaruh ribuan pohon yang tumbuh di sekitar hutan terhadap lingkungan di sekitarnya.
Tahura Juanda atau Hutan Raya Juanda di bukan mulai jam 8 pagi hingga pukul 6 sore. Di balik barisan pepohonan dan suasana yang asri, Hutan Raya Juanda memiliki beberapa tempat menarik yang bisa Anda kunjungi untuk mengisi kegiatan Anda saat berada disana. Selain menyaksikan keindahan dan keasrian atmosfir di hutan raya, Anda juga bisa melihat beberapa tempat menarik yang sarat akan nilai sejarah, keindahan dan konservasi yang terdapat disana.
4 Objek Wisata di Hutan Raya Djuanda Bandung:
1. Goa Jepang
Terletak tidak jauh dari pintu masuk Hutan Raya akan menemukan sebuah Goa peninggalan Jepang yang di bangun oleh para pekerja paksa pada tahun 1942 saat masa penjajahan Jepang. Dengan kondisi udara yang lembab, Anda tidak akan kesulitan untuk menuju kesana.
2. Goa Belanda
Dengan lorong bawah tanah yang agak lebar, Goa Belanda menjadi saksi bisu pada masa penjajahan Belanda di Bandung. Berfungsi sebagai markas, penyimpanan senjata, penjara serta akses ke PLTA, Goa Belanda ini awalnya di buat pada tahun 1918 dengan kondisi yang sangat baik jika dibandingkan dengan Goa Jepang.
3. Curug Maribaya
Curug atau air terjun Maribaya ini telah berada di kawasan Maribaya Lembang. Curug Maribaya sebenarnya memiliki nama Curug Omas, tetapi untuk mencapai ke lokasi ini akan lebih di kenal dengan nama Curug Maribaya. Memiliki ketinggian sekitar 25 meter, Curug Maribaya merupakan satu tempat bertemunya dua aliran sungai yang mengalir. Yaitu Sungai Cikawari dan Sungai Cigulung. Meskipun nama Curug Maribaya lebih terkenal, tetapi sebenarnya terdapat beberapa air terjun disana, termasuk Curug Maribaya dan Curug Omas.
4. Tebing Keraton
Tebing Keraton sudah tidak asing lagi bagi Anda yang menyukai wisata alam. Memiliki pemandangan dengan background Gunung Tangkuban Pertahu yang sangat indah dengan hawa sejuk ini akan membuat mata Anda fokus melihat sekeliling pemandangan yang ada di hadapan Anda.
0 komentar:
Posting Komentar