Ritual Larung Sembonyo berkembang di tengah masyarakat Prigi yang diyakini untuk menjaga keseimbangan alam sekitarnya serta alam semesta. Upacara Sembonyo dilakukan setiap bulan Selo, pada hari senin Kliwon setiap tahunnya. Ritual Larung Sembonyo ini dilakukan oleh para nalayan dan petani yang berkaitan dengan mata pencaharian utama masyarakat Prigi dan sebagai penghormatan atas leluhur yang berjasa membuka kawasan Prigi.
Ritual ini akan selalu dilakukan, mengingat penduduk desa takut akan mara bahaya atas hasil panen dan laut mereka bila tidak dilaksanakannya ritual ini.Pada tahun 1985, ritual ini sempat tidak diselenggarakan karena adanya situasi politik. Karena itu, pada tahun itu diadakanlah ritual Larung Sembonyo secara besar-besaran. Secara tidak langsung, ritual ini juga mencerminkan sifat masyarakat Prigi yang tekun, tabah dan berani manantang maut.
Ritual ini akan selalu dilakukan, mengingat penduduk desa takut akan mara bahaya atas hasil panen dan laut mereka bila tidak dilaksanakannya ritual ini.Pada tahun 1985, ritual ini sempat tidak diselenggarakan karena adanya situasi politik. Karena itu, pada tahun itu diadakanlah ritual Larung Sembonyo secara besar-besaran. Secara tidak langsung, ritual ini juga mencerminkan sifat masyarakat Prigi yang tekun, tabah dan berani manantang maut.
0 komentar:
Posting Komentar