Ngomongin Indonesia Timur seperti Larantuka, Flores, Nusa Tenggara Timur memang nggak ada habis-habisnya. Selain penasaran seperti apa keindahan di Larantuka, berikut ini Idnusantara berbagi kepada Anda tempat wisata yang wajib dikunjungi di Larantuka. Minimnya informasi tentang Larantuka, membuat daerah ini jarang dilirik wisatawan. Untuk itu dengan tulisan ini diharapkan dunia tahu tentang Larantuka serta isinya terutama destinasi wisatanya.
Larantuka merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Kabupaten ini berada di tepi danau dan menjadi salah satu kota pelabuhan. Larantuka sendiri terdiri dari dua pulau yaitu Pulau Solor dan Pulau Adonara. Larantuka juga dikenal sebagai Kota Religi bagi umat Nasrani. Setiap tahun Larantuka selalu ramai oleh para peziarah yang datang terutama saat perayaan Paskah bagi umat Nasrani. Meskipun mayoritas penduduknya beragama Nasrani namun kerukunan dan toleransi beragamanya selalu dijunjung tinggi oleh penduduk setempat.
#1. Taman Doa Mater Dolorosa, Larantuka
Taman doa ini berada di pinggir pantai, di Jalan Basuki Rachmat. Di taman ini terdapat 12 bangunan berbentuk rumah mini berjajar di sepanjang bibir pantai. Setiap bangunan terdapat pahatan gambar berwarna emas yang menceritakan Prosesi Jalan Salib. Di ujung sebelah utara terdapat sebuah patung besar berwarna putih menghadap altar dengan tulisan Mater Dolorosa (artinya Bunda Dukacita). Patung itu menggambarkan Bunda Maria yang sedang duduk sambil memangku Yesus dengan raut wajah yang sedih.
Di seberang jalan, berdiri sebuah kapel (gereja kecil) dengan arsitektur bangunan yang cantik dan menarik, yang tak lain adalah Kapel Tuan Ana. Nun jauh di belakang kapel, berdiri menjulang Gunung Ile Mandiri yang saat itu puincaknya tertutup awan. Taman Doa Mater Dolorosa beserta Kapel Tuan Ana ini merupakan salah satu ikon (landmark) kota Larantuka. Tak heran kalau tempat ini selalu menjadi tujuan utama sekaligus objek foto favorit para turis yang berkunjung ke Larantuka.
#2. Danau Asmara, Larantuka
Seperti amanya yang terdengar indah dan romantis, membuat penasaran tentang danau Asmara. Sayangnya, danau tersebut letaknya cukup jauh dari Larantuka dan jalan menuju ke sana sebagian besar rusak. Jalan menuju Danau Asmara Danau Asmara terbentuk akibat letusan Gunung Sodoberawao Kobanara pada tahun 400 - 500 SM. Danau ini berada di bagian kepala naga Pulau Flores, tepatnya di Desa Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga. Jaraknya sekitar 45 km dari pusat kota Larantuka. Karena sebagian besar jalannya rusak, jarak yang hanya 45 km tersebut harus ditempuh selama 2 jam lebih berkendara. Namun, perjuangan berat menuju Danau Asmara akan terbayar lunas begitu sampai di sana.
Mata kita akan dimanjakan oleh danau berbentuk oval, dengan diameter sekitar 500 meter dan kedalaman sekitar 20 meter. Air danau yang tenan, pepohonan yang hijau di sekeliling danau, dan kicauan burung yang bersahutan membuat suasana terasa damai dan menenteramkan. Danau Asmara yang tenang dan indah Sebenarnya nama asli Danau Asmara adalah Danau Waibelen ini. Namun, danau cantik ini lebih dikenal dengan nama Danau Asmara karena konon ada kisah asmara nan tragis yang pernah terjadi di sana.
Menurut penduduk setempat, dulu ada sepasang kekasih yang nekad bunuh diri di danau ini karena cinta mereka tidak direstui oleh orang tua mereka. Kemudian, jasad mereka menjadi sepasang buaya putih yang menjadi penghuni tetap Danau Asmara hingga kini. Kedua buaya tersebut tidak akan menampakkan diri kepada pengunjung. Mereka hanya akan menampakkan diri jika dipanggil dengan upacara adat, dengan serangkaian ritual khusus yang dipimpin tetua adat setempat.
#3. Pantai Weri, Larantuka
Pantai Weri Berada di ujung timur Pulau Flores, membuat Larantuka memiliki banyak pantai cantik. Salah satunya adalah pantai Weri yang berada tak jauh dari pusat kota. Pantai Weri merupakan pantai kebanggaan Warga Larantuka. Pantai ini berpasir putih kekuningan dengan air laut yang bening. Meski berada di kota, pantai Weri cukup bersih dan indah.
Tak ada sampah yang berserakan di pantai ini sehingga membuat pengunjung nyaman. Selain itu, pantai Weri juga masih sangat alami. Tak ada kafe, restoran atapun warung makan di sekitar pantai. Aktivitas yang bisa kita lakukan di pantai Weri adalah berenang, berjemur, bermain pasir atau sekedar bermalas-malasan di tepi pantai sambil membaca buku. Dari pantai ini, kita juga bisa melihat Pulau Adonara di sebelah timur. Bila ingin melihat panorama matahari terbit (sunrise), pantai Weri merupakan lokasi yang tepat karena menghadap ke timur.
#4. Pantai Kaliwuru, Larantuka
Pantai ini berada di desa Kawaliwu, kecamatan Lewolema. Jaraknya sekitar 20 km dari pusat kota Larantuka. Panorama di pantai Kawaliwu tergolong biasa saja. Di salah satu sudut pantai dihiasi batu-batu besar sementara di bagian lain dihiasi pasir hitam dan kerikil-kerikil kecil yang menghampar luas. Berbeda dengan pantai Weri yang menghadap ke timur, pantai Kawaliwu menghadap ke barat sehingga cocok untuk melihat panorama matahari terbenam (sunset).
Pantai Kawaliwu dengan batu-batu berserakan yang membuatnya semakin eksotis Selain hamparan kerikil dan batu-batu besar, ada satu keunikan yang membuat pantai Kawaliwu jadi istimewa. Tak lain adalah adanya sumber air panas di pinggir pantai. Dengan menggali lubang di antara kerikil-kerikil di tepi pantai, maka akan keluar mata air panas yang mengandung belerang.
0 komentar:
Posting Komentar